STRUKTUR NARATIF DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk…
Dalam Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2002 : 321) disebutkan, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Nonpredikatif merupakan gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi.
Bahasa Jawanya warna adalah “werna” untuk ngoko, dan “werni” untuk krama.Adapun bahasa Jawa menurut warnanya merah, hitam, putih, hijau, biru, dan kuning. Berikut penjelasan lengkapnya.
Bawang merah : “buk iki isini pasti luwih akeh”. Ibu : “Yo methi nduk.. luwih gedhe kok..”. (Barang dibelah semangka mau isine dudu mesamasan nanging uler kang gede, uler iki mateni Bawang Merah lan Ibune nganti mati, Mulane dadi uwong aja mung serakah) Oleh : Naflah.
Arti tersirat. Setiap hari akan selalu ada rejeki. Unen-unen ini mengajak bahwa seseorang tidak erlu khawatir dengan rejeki untuk diri sendiri atau keluarganya. Setiap orang ditakdirkan dengan rejeki masing-masing. Yang harus dilakukan oleh seseorang adalah berusaha mencari rejeki (upa). Nilai Yang Terkandung.
Suatu hari Raden Ajeng Tien pergi bersama orangtuanya yaitu Raden Ayu Asisten Wedana dan Raden Bei Asisten Wedana, saat ditengah hutan mobil yang ditumpangi mereka mogok tapi akhirnya ada orang yang menolong dan mereka langsung melanjutkan perjalanannya.
CEASu. 176 373 183 383 332 175 122 299 450
sinopsis novel garuda putih bahasa jawa