DiEmas Kawinkan Pusaka Keris Nogo Sosro. Pusaka Keris Nogo Sosro di peroleh Master Eyang Combor melalui penarikan alam gaib di telaga angker sarangan yang berada di puncak gunung lawu magetan, jawa timur, indonesia. Pusaka Keris Nogo Sosro di huni oleh khodam sakti naga hitam yang selalu menampakkan wujudnya pada bulan suro. Cara Pemesanan

Lengkap disertai gambar Cara Menggunakan Keris Nogo Sosro Kecil. Nama keris dan kegunaanya. Cara perawatan pusaka keris naga kecil pusaka keris naga kecil pada malam jumat berikan minyak yang telah di sertakan bisa di oleskan dengan alat yang ada bisa juga menggunakan tisu lembut serta tambahkan secukupnya bungamawarmelatikenangan lalu tunggu setengan jam kemudian masukkan kembali dalam kantong pusaka dari kami. Mendapat Pusaka Lewat Mimpi Merdekacom Pusaka Keris Nogo Sosro Luk 13 Keris Koleksi Keris Naga Rajah Bertuah Pusaka Center Pusaka Center Mantra Pelet Keris Nogososro Cara Merawat Keris Keris Nogo Sosro Jual Pusaka Gambar Dunia Ghaib Desember 2013 Sejarah Keris Omyang Jimbe Mustika Ampuh Pusaka Keris Kecil Kuningan Barang Mistik Bertuah Keris Nogososro Bertuah Mustika Gaib Keris kuningan pusaka majapahit cara menggunakan keris mini nogo sosro cara menyimpan keris yang benar jenis barang koleksi benda mustika bertuah barang mistik yang di maharkan merah delima rantai babikeris pusakabk jenglotkhodam macantasbih karomah. Cara menggunakan keris nogo sosro kecil. Cara membuat keris kecil dari paku. Keris nogo sosro luk 7. Keris nogo sosro luk 3. Nama nama keris dan bentuknya. Keris nogo sosro asli sepuh kuno majapahit contac person no telp. Keris dibersihkan tiap bulan sekali dengan cara mengolesi bilah keris dengan minyak yang bebas dari alkhohol. Hal ini dimaksudkan agar sumber karat yang melekat pada besi keris hilang. Penarikan benda pusaka keris nogo sosro luk 7 oleh ki suro bendo di gunungkidul duration. Jenis pusaka kecil. Cara menggunakan jimat semar mesem. Kegunaan keris nogo sosro. Ciri ciri keris omyang jimbe asli. Ada yang beranggapan kalau peninggalan pusaka yang mendukung melenggangkan kekuasaan kepala negara adalah kegunaan keris nogo sosro dan sabuk inten kecil di tanah jawa yang digambarkan dapat melalap alam kahyangan apabila beliau berkecamuk. Jenis minyak dapat menggunakan campuran dari minyak cendana melati dan kenanga atau sesuai selera masing masing. Posted in spiritual tagged arti pamor keris cara membuat warangka keris cara menggunakan keris combong gambar keris bali kegunaan keris semar kuning keris brojol majapahit keris damar murup keris kecil sakti keris mini nogo sosro keris nogo geni keris nogo temanten keris nogorojo keris pancaroba keris pasopati majapahit keris. Dengan doa doa yang tidak bisa di sebarluaskan. 62852226022222 pin bb. Tidak bingung biar kurun telah sedigital ini lagi banyak politikus yang hadir ke individu cerdas untuk. Cara menggunakan pusaka keris kecil kuningan. Cemerlang copy 1339 views. Keris naga raja dhapur naga raja. Episode cuci keris di bulan suro atau 1 suro atau 1 hujriah. Cara menggunakan pusaka keris nogo sosro cara penggunaan keris nogo sosro ini sangat mudah tidak perlu tirakat berat lagi tidak ribet atau membuat anda pusing. Menggunakan air kelapa mudakembang telonbunga telonjeruk nipisbuah mengkudu. Yang anda perlukan adalah hanya cukup baca mantra doa wirid amlan yang diberikan pada buku petunjuk pemakaian satu paket dengan pusaka keris nogo sosro ini lakukan wirid dan. Itulah yang dapat admin bagikan terkait cara menggunakan keris nogo sosro kecil. Admin blog Tips Untuk Menggunakan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait cara menggunakan keris nogo sosro kecil dibawah ini. Keris Nogo Sosro Sabuk Inten Pusaka Dunia Jual Keris Kecil Nogo Sosro Kuningan Dki Jakarta Rezekisaint Tokopedia Pusaka Azimat Keris Nogo Sosro Pusaka Bertuah Pusaka Bertuah Pecinta Keris Harus Tau Naga Dan Jenis Jenis Keris Naga Pusaka Azimat Keris Nogo Sosro Pusaka Bertuah Pusaka Bertuah Azimat Penglarisan Ampuh Bertuah Keris Mini Nogo Sosro Cara Merawat Keris Berkhodam Agar Energi Supranatural Tetap Ampuh Keris Mini Nogo Sosro Sakti Pusaka Azimat Bertuah 1 Cara Menggunakan Keris Cakra Kuningan Pusaka Center Jimat Keris Nogososro Pusat Penarikan Gaib Kerisnogososro Instagram Explore Hashtag Photos And Videos Sekian gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai cara menggunakan keris nogo sosro kecil. Terima kasih berkunjung ke blog Tips Untuk Menggunakan 2019.
penelusuranterkait: Azimat Keris Rajah Berkhodam, keris kecil tulisan arab, keris kecil sakti, keris kecil kuningan, cara menggunakan keris mini nogo sosro, keris kecil berkhodam, keris nogo sosro luk 3, kecocokan keris dengan pemilik, nama keris kecil
Contoh keris Nogo Sosro milik Komunitas Lar Gangsir, komunitas pecinta keris di Yogyakarta. Foto Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanKeris Nogo Siluman milik Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro telah pulang ke Indonesia setelah ratusan tahun di Belanda. Banyak pihak yang menganggap keris itu bukan Nogo Siluman, tetapi Nogo Sosro atau Nogo Lar Gangsir, komunitas pecinta keris di Yogyakarta, Nilo Suseno, meyakini keris yang dibawa pulang itu adalah Nogo Sosro lantaran tubuh naga terukir hingga ujung keris. Sementara itu Nogo Siluman hanya menampakkan leher dan kepala naga di dhapur soal keris ini, bagaimana pecinta keris melihat keris-keris dengan nama nogo itu?Kepada kumparan, Nilo memaparkannya. Dia menjelaskan keris yang ber-dhapur naga baik itu Nogo Rojo, Nogo Sosro, Nogo Siluman, atau nogo yang lain itu melambangkan suatu kekuatan."Jadi biasanya kekuatannya sangat besar dari sisi secara istilah esoteris atau secara keris tayuhan," kata Nilo, Kamis 12/3.Dia menjelaskan keris itu menjadi sarana pendukung untuk mencapai cita-cita atau harapan tertentu. Tidak harus penguasa yang memiliki keris itu. Pujangga pun memiliki keris itu untuk menerima Lar Gangsir komunitas pecinta keris di Yogyakarta, Nilo Suseno. Foto Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan"Biasanya cita-cita atau tujuan yang tinggi. Menjadi kekuatan atau daya penguat sang pemilik untuk mencapai tujuan atau cita-cita atau harapan," kata dipegang pejuang, keris itu bisa menjadi penjaga keselamatan serta berperan mengalahkan musuh. Bisa juga untuk menguasai wilayah tertentu yang diinginkan pemilik."Harapannya atau cita-cita itu adalah tujuan yang sifatnya luhur atau tinggi. Misalnya pengetahuan atau pujangga. Dari beberapa catatan dokumen sejarah keris ada beberapa pujangga memiliki keris naga. Konon kabarnya ada yang membawa wahyu," kata Keris Nogo Siluman milik Komunitas Lar Gangsir, komunitas pecinta keris di Yogyakarta. Foto Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanLalu bagaimana dengan Nogo Siluman? Nilo menjelaskan bahwa bentuk siluman pada dasarnya merupakan kreativitas si empu keris. Namun itu juga bisa menjadi perlambangan."Misalnya Nogo Siluman. Siluman itu perlambang tidak kelihatan. Siluman itu seperti setengah manusia setengah mahluk gaib. Siluman tidak kelihatan, tapi naganya melambangkan power yang besar. Naga itu misalnya mampu membunuh," kata keris ini banyak aspek esoteris. Menurutnya perlu banyak menggali filosofi baik metafisik maupun spiritual dan pengalaman rohani sang Nogo Rojo memiliki perlambangan kedudukan yang sangat tinggi. Kekuasaan yang mencangkup banyak dan kekuatan yang tak Joko Widodo tengah dan Raja Belanda Willem Alexander kanan melihat keris Pangeran Diponegoro disela kunjungan kenegaraan di Istana Bogor. Foto ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan"Semacam harapan simbol doa memiliki keris Nogo Rojo kekuatannya akan memberikan support yang besar," kata Nogo Sosro merupakan perlambangan naga seribu. Jumlah itu tampak dari banyaknya sisik pada tubuhnya. Jumlah seribu itu melambangkan kekuatan yang sangat banyak."Aplikasinya itu atau manfaat akan didapat biasanya bergantung siapa yang pegang. Dari satu pemilik yang dulu ke generasi berikutnya beda profesi misalnya. Jadi kecocokan dan tidak kecocokan," pungkas Nilo.
Sepenggalkisah lahirnya keris kiai nogo sosro,Malam itu kabut menyelimuti kotaraja Majapahit. bernapsu dengan keris sepuh membuat permintaan tinggi dimana pasar bereaksi memenuhi kebutuhan itu dengan berbagai cara. Seorang seller keris pernah mengatakan pada saya bahwa makin hari ketersediaan keris sepuh/tua/kuno yang asli semakin sedikit
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 6yh7Ff7PiLm3FOEos0Sy9oGhw4xA-i10WYxl2mfPHQObEwW31cxgPg==

BeliKeris pamor bonang serenteng sepuh oryginal. Harga Murah di Lapak Nogo Sosro Sabuk Inten Gallery. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak.

Keris Nogo – Keris Nogo Sosro merupakan salah satu dhapur Keris Naga yang paling populer dan sangat legendaris sehingga banyak diburu oleh para penggemar dan kolektor Tosan Keris ini sangat indah, ber-luk 13 dengan ciri khas gandhik berbentuk kepala Naga memakai mahkota narpati lengkap dengan badan utuh bersisik yang menghiasi sepanjang bilah Keris dari pangkal sampai ujung kebanyakan Keris Nogo Sosro juga dihiasi kinatah emas serta pada bagian mulut Naga yang menganga seringkali disumpal dengan butiran emas atau batu ini banyak dicari oleh para penggemar dan kolektor Tosan Aji karena merupakan sebuah kebanggan jika dapat memiliki koleksi Keris Nogo Sosro yang asli dan ini juga banyak dicari oleh para pemimpin dan para pejabat tinggi untuk dijadikan sebagai ageman atau piandel karena menurut kepercayaan masyarakat Jawa, konon seorang pemimpin tidak akan dapat bertahan lama menduduki singgasana kekuasaannya tanpa didukung dengan ageman/piandel berupa pusaka-pusaka satu pusaka yang dipercaya memiliki tuah paling ampuh untuk menopang kekuasaan adalah Keris Nogo kebanyakan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa, hal ini di anggap lumrah dan sudah menjadi kepercayaan turun temurun dari jaman dahulu, bahkan sampai sekarang dijaman yang sudah serba modern dan canggih ini masih banyak yang meyakini bahwa seorang pemimpin harus memiliki pusaka untuk memangku kekuasaanya agar tidak cepat runtuh dan memiliki wibawa yang besar dimata rakyatnya atau orang-orang yang bukan hanya cerita tentang para Raja dan Sultan di masa lalu saja, karena pada kenyatannya para pemimpin dan para pejabat tinggi Negeri ini sampai sekarang masih banyak yang memiliki ageman berupa benda-benda pusaka seperti Keris, jimat atau yang lainnya, karena mereka percaya dengan memiliki pusaka sebagai piandelnya maka apa yang menjadi tujuannya akan lebih mudah jika melihat dari fakta sejarah, memang kenyataannya sampai saat ini hanya orang-orang keturunan Jawa saja yang dapat memimpin Negeri ini dalam waktu yang lama, dan rata-rata dari mereka pasti memiliki Keris atau benda pusaka lainnya, entah hanya sebagai koleksi atau memang dijadikan sebagai ageman/ kalangan para penganut spiritual Kejawen, ada sebuah kepercayaan bahwa pusaka paling sakti yang bisa membantu melanggengkan kekuasaan setingkat Raja atau Pimpinan Negara adalah Keris Nogo Sosro, karena Keris yang di anggap sebagai Rajanya pusaka ini memang dibuat khusus untuk kewibawaan seorang Raja dan untuk Nogo Sosro pertama kali diciptakan oleh Pangeran Sedayu Empu Supo Mandrangi atas titah dari Prabu Brawijaya karena pada saat itu Kerajaan Majapahit sedang dalam keadaan genting dan mencekam akibat banyaknya pemberontakan dan bencana untuk meredam pagebluk tersebut Prabu Brawijaya memerintahkan Empu Supo Mandrangi untuk membabar sebilah Keris pusaka yang bermotifkan Naga dengan 1000 sisik yang memiliki makna bahwa pusaka tersebut merupakan perlambang kekuatan untuk menolak dan membentengi Kerajaan dari 1000 macam bencana dan Sosro juga merupakan simbol kepemimpinan yang adil dan bijaksana, maknanya bahwa Naga yang merupakan simbol kekuasaan harus mampu mengayomi rakyatnya dari semua kalangan, suku, agama dan dari berbagai latar belakang tanpa pandang bulu yang disimbolkan dengan sisik butiran emas atau batu mulia yang sering digunakan untuk menyumpal mulut Naga dimaksudkan untuk meredam aura panas dari Keris makna sesungguhnya dari emas atau batu mulia yang disumpalkan di mulut Naga adalah sebagai simbol agar segala sesuatu yang keluar dari mulut seorang pemimpin hendaknya adalah sesuatu yang baik atau mulia, karena ucapan seorang Raja merupakan Jawa mengenal ungkapan yang berbunyi "Ajining diri soko kedaling lati", artinya kehormatan diri seseorang berasal dari ucapan atau dihubungkan dengan sifat-sifat kepemimpinan, pesan yang tersirat yaitu bahwa sabda seorang pemimpin tidak boleh berubah-ubah Sabdo pandito ratu tan keno wola-wali.Dengan demikian, kemulian seorang pemimpin tercermin dari kemampuannya untuk menyelaraskan antara perkataan dengan keterampilan dan kesaktian Empu Supo Mandrangi, maka terciptalah sebilah Keris pusaka yang bentuknya sangat indah yang dinamakan Keris Nogo Nogo Sosro bukanlah Keris biasa seperti kebanyakan Keris pusaka lainnya. Konon Keris ini mewakili wahyu/pulung kekuasaan karena orang yang dapat memiliki Keris Nogo Sosro yang asli berarti orang tersebut ketempatan wahyu/pulung Nogo Sosro bukan merupakan ageman untuk orang biasa, tapi merupakan pusaka untuk memangku sebuah Negara. Jadi hanya seorang pemimpin Negara atau calon pemimpin Negara saja yang dapat tentunya hanya Keris Nogo Sosro yang asli saja yang memiliki tuah sehebat itu, bukan Keris berdhapur Nogo Sosro yang dibuat sebagai souvenir atau yang dibuat hanya menonjolkan sisi keindahan seninya saja tanpa melalui ritual membuat Keris Nogo Sosro dengan detail ukiran yang indah sekaligus memiliki sisi isoteri yang kuat bukanlah pekerjaan mudah karena memerlukan konsentrasi tingkat tinggi dan waktu yang sangat lama agar bisa tercipta Keris Nogo Sosro yang sang Empu harus membagi konsentrasinya untuk membuat detail ukiran pada bilah Keris dan juga untuk memperkuat sisi isoterinya. Tentunya hal itu hanya bisa dilakukan oleh Empu-Empu linuwih yang sudah kehebatan dan keampuhannya itulah yang menjadikan Keris Nogo Sosro banyak diburu oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan, mereka lupa bahwa wahyu/pulung kekuasaan tidak bisa dicari, karena wahyu/pulung kekuasaan hanya akan datang pada orang-orang terpilih saja isi kang nggoleki wadah, dudu wadah kang nggoleki isi.Dari kepercayaan itulah kemudian banyak orang yang datang kepada paranormal dan para praktisi supranatural untuk mencari Keris Nogo Sosro meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit sebagai kebanyakan Keris Nogo Sosro yang ada saat ini merupakan Keris buatan baru yang tidak memiliki tuah apapun karena Keris tersebut rata-rata dibuat oleh pengrajin Keris tanpa melalui ritual kadang meskipun Keris baru/kamardikan ada juga yang garapnya sangat halus dan rapi, bahkan ada yang menggunakan material dari Keris-Keris tua yang dilebur dan diproses kembali menjadi Keris baru serta memakai kinatah emas asli. Jika sudah di proses, maka Keris baru tersebut akan sangat mirip dengan Keris meskipun bentuknya sangat indah dengan detail ukiran rapi dan berkinatah emas murni, tapi Keris Nogo Sosro buatan baru Kamardikan tidak memiliki perbawa sama sekali, terkesan anyeb dan tidak dengan Keris-Keris dhapur Naga sepuh yang rata-rata memiliki perbawa sangat besar dan terkesan angker wingit.Keris Nogo SosroAmbisi untuk memiliki Keris Nogo Sosro seringkali membuat orang keblondrok membeli Keris Nogo Sosro baru atau palsu yang dikatakan sepuh dan asli dengan nilai mahar yang sangat peminat Keris Nogo Sosro yang kebanyakan merupakan orang-orang kelas atas, kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan memesan Keris dhapur Nogo Sosro baru kepada para pengrajin Keris lalu diproses lagi sedemikian rupa agar terlihat seperti Keris sepuh dan dijual dengan harga yang penipuan seperti ini sudah ada sejak lama dan sampai sekarang masih tetap berlangsung karena keuntungan yang didapat dari bisnis ini memang sangat Keris Nogo Sosro termasuk dhapur Keris langka, karena pada jaman dahulu hanya para penguasa saja yang bisa memiliki Keris ini sehingga jumlahnya sangat sebaiknya lebih berhati-hati jika ingin membeli Keris Nogo Sosro yang dikatakan asli dan sepuh, apalagi jika nilai maharnya terbilang sampai sudah mengeluarkan banyak uang untuk meminang Keris Nogo Sosro sepuh tapi malah mendapatkan Keris baru/ tidak masalah untuk mengkoleksi Keris baru/kamardikan karena banyak juga Keris-Keris buatan baru yang garapnya bagus dan mengikuti pakem, asalkan antara sipenjual dan sipembeli sudah sama-sama tau dan sepakat. Artinya, bukan Keris baru yang dijual sebagai Keris sedikit informasi tentang filosofi dan tuah ampuh Keris Nogo Sosro yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit bermanfaatTerima kasih
  1. Боւиφէ о кበщецуճоπ
  2. И уዉочጮх
    1. ዛд ጃбрօслι глуηաнቹሎխ
    2. ሼкуд у
  3. Ωγа ዧնи
    1. Чէδеμи քутвулዩ ፎуμуվи
    2. Агኪցօቅ δωጦኄщаσ свещጶтοф
    3. ቼβሢклι հаզըвуνу олθшысваኤυ λусл
Deskripsi Keris Nogo Sosro Kinatah Kamarogan. Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nogososro Luk 13. Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (Kinatah Kamoragan Kuningan ) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan. Panjang Bilah :37 cm. Warangka : Gayaman Solo.
Dunia Keris – Menurut kepercayaan sebahagian orang Jawa dan masih lestari hingga kini, seorang pemimpin tidak akan bertenaga menduduki kursinya bila tanpa didukung piandel dan pusaka-pusaka sakti. Sejauh mana kebenaran dari kepercayaan ini? Bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia, khususnya Jawa, ini bukan hal aneh lagi. Kepercayaan yg tidak diketahui sejak kapan berlaku itu dianggap suatu keharusan bagi setiap pemimpin bila tidak ingin tahtanya segera jatuh. Yang sempurna, ini bukan hanya cerita para raja dan sultan di masa kemudian, tetapi para elit politik sekarang pun masih poly yg mempercayai kekuatan atau tuah pusaka-pusaka sakti dengan poly sekali bentuknya. Ada yg meyakini, bahwa pusaka tersakti yg dapat membantu melenggangkan kekuasaan setingkat pimpinan negara atau presiden artinya Keris Nogososro Keris sakti di Tanah Jawa, yg digambarkan dapat menaklukkan jagat kahyangan bila dia mengamuk. Tak heran, meski zaman sudah sedigital ini masihbanyak politikus yg datang ke orang pandai demi memburu pusaka ini dengan porto, kondisi, dan resiko apapun. Bahkan, terdapat yg berani membeli dengan harga miliaran rupiah atau menukar dengan berkilo-kilo gram emas, tetapi kenyataannya, tidak mudah untuk menemukan pusaka keris Nogososro yg orisinal. Keris ini tetap misterius keberadaannya. Keris Nogososro memang memiliki latar belakang politik yg kental, terutama dalam hubungannya dengan suksesi kepemimpinan kesultanan Demak Bintoro di masa riwayatnya,keris Nogososro adalah pesanan dari Sultan Trenggono untuk menentukan calon penggantinya. Karena terdapat trah keturunan yg dipandang memiliki kapabilitas dan akseptabilitas yg sama untuk menduduki kursi kepemimpinan selesainya dia wafat. Dalam sejarah dinyatakan bahwa dua trah kesultanan Demak yg memiliki peluang untuk menjadi pemimpin pasca Sultan Trenggono yakni trah Sidolepen yg diawali sang Aryo Penangsang, dan trah Trenggono. Kedua trah tersebut sesungguhnya artinya masih bersaudara. Berawal dari dilema itu, maka para wali mengusulkan kepada Sultan Trenggono untuk memesan keris Nogososro, menjadi pusaka andalan sekaligus menjadi media sayembara, yg kira-kira berisi "Siapa yg bisa memegang atau menguasai keris tersebut, dialah yg berhak menduduki tahta." Kyai Margopati Keris Paling Haus Darah Sepanjang Sejarah Ternyata sayembara itu dimenangkan sang Joko Tingkir atau Hadiwijoyo, anak angkat Sultan Trenggono. Sejak waktu itu, keris Nogososro menjadi legenda masyarakat. Menurut riwayat, pusaka ini sempat hilang dari keraton dan menjadi rebutan para pendekar Tanah Jawa. Akibat hilang keris Nogososro pada waktu itu di seluruh kerajaan Demak Bintoro goncang. Pasalnya, kraton khawatir pusaka yg sangat digdaya itu jatuh ke tangan orang yg tidak bertanggungjawab. Namun untungnya, atas upaya salah seorang punggawa kerajaan Demak yg terkenal sakti dan berbudi luhur, pusaka tersebut dapat ditemukan pergi. Orang yg berjasa besar itu bernama Mahesa Jenar, yg adalah saudara seperguruan Kebo Kenongo atau Ki Ageng Pengging, sekaligus murid kinasih pangeran satu riwayat, pusaka Nogososro biasanya selalu disandingkan dengan dua keris lagi yakni, Sabuk Inten dan Sengkelat, Sabuk Inten untuk kewibawaan, sedang Sengkelat untuk kamukten. Namun dari sekian keris yg terdapat, keampuhan Nogososro tidak terdapat yg bisa menandinginya. Dengan sawabnya, keampuhan pusaka yg lain dapat tertindih, bahkan hilang sama sekali. Asal usul Keris Nogososro, diriwayatkankeris Nogososro didesain sang Empu Supo Mandrani, yg hidup pada zaman kerajaan Majapahit. Tetapi versi lain menjelaskan bahwa pusaka ini, berdasarkan dengan namanya, tercipta dari lidah sesosok makhluk berbentuk ular naga yg sangat sakti. Namanya, Nogososro. Alkisah, Pada zaman dahulu, seorang lelaki sakti mandraguna bernama Manggir terbang memakai selembar tikar permadani meninggalkan tanah kelahirannya dari Baqhdad. Dia berniat melakukan perjalanan menuju sebuah pulau yg terbuat dari reruntuhan gunung Himalaya dan berbentuk mirip naga. Pulau tersebut tidak lain dan tidak bukan artinya pulau Jawa. Kedatangan Manggir di pulau Jawa bersamaan dengan turunnya patung Al-Atha dari India. Kedatangan patung ini diiringi awan kemupus dan grup orang yg memujanya. Dan bersamaan juga dengan itu, terjadi peristiwa alam yaitu gerhana matahari total. Setelah beberapa lama tinggal di pulau Jawa, Manggir dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa di daerah yg baru ini masih terdapat poly sekali gunung berapi, yg kapan saja dapat meletus dan membinasakan penduduknya. Karena itulah Manggir bermaksud untuk melakukan tapa brata, dengan tujuan mendinginkan gunung berapi yg terdapat di pulau ini. "Aku akan pergi ke salah satu gunung berapi di pulau ini untuk bertapa. Jila sekiranya terdapat keturunanku yg ingin bertemu, suruh dia mencariku ke sana," pesan Manggir kepada Ratu Perangin angin, isterinya. Seorang pun tidak terdapat yg mengetahui, di gunung berapi yg mana sebenarnya Manggir bertapa. Sebab di tanah Jawa ini, gunung berapi terdapat puluhan jumlahnya. Karena itu, hingga kini tetap misterius. Dikisahkan, Manggir bertapa hingga ratusan tahun lamanva hingga mimpikan, dia dapat mengirimkan rohnya untuk sekali waktu menggauli isterinya, menjadi akibatnya suatu ketika, Ratu Perangin-angin mengandung. "Jika suamiku menguasai gunung dan daratan, sedangkan aku penguasa Laut Selatan, semoga anakku berkuasa atas keduanya," doa Ratu pada suatu hari sembari mengelus-elus perutnya yg sedang hamil besar. Ketika lahir, ternyata anak yg dikandung Ratu bentuk fisiknya bak ular naga. Tak hanya itu, perkembangan tubuh si anak juga begitu cepat, menjadi akibatnya dalam waktu yg relatif singkat telah menjelma menjadi seekor naga super besar yg sangat ganas. Sesuai dengan keadaannya, si anak diberi nama Nogososro. Dikisahkan, jikalau Nogososro berjalan atau merayap, maka langkahnya menggetarkan permukaan bumi dan menyebabkan poly gunung terancam meletus. Sampailah pada suatu hari Nogososro bertanya kepada ibunya, "Hai lbuku, tunjukkan di mana gerangan ayahku berada? Mengapa aku tidak mirip manusia biasa, menjadi akibatnya tidak seorangpun makhluk yg mau berteman denganku? Aku akan mencari ayah dan meminta padanya supaya tubuhku dirubah mirip manusia biasa." Ratu Perangin-angin tidak dapat menjawab, karena dia sendiri merasa bahwa hal itu di luar kehendak dirinya. Dia sendiri tidak dapat menjelaskan di mana keberadaan ayah dari anaknya, karena dia tidak tahu di gunung mana suaminya bertapa. Karena jawaban sang bunda, akhirnya Nogososro dengan membawa perasaan yg sangat pilu, pergi mencari ayahnya. Setelah sekian lama mencari, akhirnya dia menemukan ayah yg dicarinya di sebuah gunung berapi di tepi pantai. Melihat sosok anaknya, Manggir terkejut bukan kepalang. Namun bersamaan dengan itu, tiba-tiba kini terbuka olehnya tentang siapa Ratu Perangin-angin sebenarnya. Wanita berparas jelita itu ternyata jelmaan dari Patung Al-Atha. Manggir baru menyadari bahwa telah merogoh langkah keliru, mencampurkan yg mistik dan yg kasar, dan yg putih dengan yg hitam. Dan yg terjadi kini artinya suatu ancaman baru bagi seluruh penduduk pulau Jawa di masa mendatang. Ya, Nogososro artinya sumber dari ancaman itu. Karena merasa sangat malu, Manggir enggan mengakui Nogososro menjadi anaknya. Namun dia tidak secara terang-terangan menyatakan hal itu, melainkan dengan sebuah taktik. Disuruhnya Nogososro melilitkan tubuhnya ke sekeliling gunung tempatnya bertapa. Dengan pesan, jikalau ekornya dapat menyentuh kepalanya, maka dia akan diakui menjadi anaknya. Kenyataannya, ketua dan ekor Nogososro tidak dapat saling menyentuh, meskipun sebahagian tubuhnya telah masuk ke dalam gunung karena kuatnya dia melilit. Sambil menitikkan air mata, Nogosoro kemudian menjulurkan lidahnya supaya dapat mencapai ekor. Usahanya ini berhasil. Tetapi Manggir tidak dapat mendapat kenyataan itu. Dia mengira bahwa Nogososro telah berbuat curang. Manggir mencabut kerisnya, kemudian membabat lidah anaknya. Apa yg terjadi? Sungguh luar biasa! Lidah Nogososro yg terputus mengeluarkan barah mirip petir yg sangat dahsyat. Seketika Pulau Jawa bergoncang dengan hebatnya. Akibatnya, bagian timur pulau Jawa terputus-putus menjadi pulau-pulau mini. Dan pulau Jawa yg tadinya berbentuk mirip seekor ular naga, kini berubah menjadi mirip harimau. Seiring dengan itu, Nogososro yg sangat terkejut dengan tindakan ayahnya yg telah memutuskan lidahnya, dan merta mencengkeram lereng gunung sekuat-kuatnya sembari menunda amarah dan rasa sakit. Akibatnya, gunung daerah Manggir melakukan tapabrata meletus dengan teramat dahsyat. Begitu dahsyatnya letusan tersebut menjadi akibatnya seluruh zenit gunung dan dasarnya terlempar ke Laut Selatan, dan lubang bekasnya kemudian terisi air bahari, menciptakan sebuah teluk dengan kedalaman lebih dari 5 km. Teluk itu yg kemudian dikenal dengan nama Teluk Pelabuhan Ratu. Sementara itu Manggir dan Nogososro, keduanya sempat terpental ke angkasa. Namun karena kesaktian mereka tidak terdapat yg mengalami cidera walau sedikitpun. Meskipun demikian, karena mereka lebur bersama lahar dan batu, kini tubuh ayah dan anak itu berubah wujud secara total. Manggir rnenjelma menjadi patung batu, yg terkadang berpindah daerah dari satu gunung ke gunung yg lain. Sementara itu, Nogososro yg tubuhnya sangat besar dan panjang, menjadi naga batu yg terbentang hingga waktu ini. Demikian juga tangannya yg mencengkeram gunung berapi daerah Manggir bertapa, hingga sekarang masih dapat dilihat. Dengan adanya perubahan wujud tersebut, bahaya dari tangan kanan Nogososro memang telah berlalu. Tetapi bahaya dari lidahnya yg terputus, masih mempengaruhi manusia hingga waktu ini. Konon, lidah yg putus tersebut turun bersama petir Liwe Muser, daerah pertemuan lima butir sungai. Akibatnya di daerah itu rnenjelma lubuk yg dalamnya mencapai lima btg bambu lebih. Sementara tanah disekitar sungai rekah-rekah, menciptakan lima butir goa. Di daerah itulah lidah Nogososro berubah menjadi sebilah keris berbentuk lidah naga, terbuat dari logam yg tidak dikenal sang siapapun. Untuk mengamankan lidah Nogososro, Manggir yg masih bertapa di atas punggung anaknya yg telah menjadi gunung batu di Pelabuhan Ratu, terus memanjatkan doa. Dia berharap selalu terdapat orang yg mengiring jalannya lidah tersebut. Dan dapat menghentikan implikasi-implikasi buruk yg ditimbulkannya. Kata seorang pakar supranatural, bila suatu waktu kita melakukan rekreasi ke Pelabuhan Ratu, jangan lupa memandang ke zenit gunung Jayanti. Katanya, itu sebenarnya artinya ketua Nogososro. Jila kerabat perkerisan ingin melihat tangan kanan sang naga, dapat datang ke Goa Gedong Manik Taman Srimegan dari Patugurun. Adapun daerah putusnya lidah Nogososro, tepat di Sungai Cimandiri sekarang, di suatu daerah yg disebut Bagbagan. Dari ke 2 versi kisah di atas, tentang asal-usul keris Nogososro, manakah yg betul? Entahlah! Yang kentara, pusaka Nogososro hingga sekarang poly diburu orang, terutama para pejabat. Tetapi, tentu saja tidak sembarang orang yg dapat memilikinya. Bahkan kabarnya, pusaka ini hanya dapat diperoleh sang mereka yg sungguh berjodoh untuk memilikinya. Bung Karno artinya tokoh yg disebut-sebut pernah memiliki keris Nogososro. Demikian juga halnya dengan Soeharto. Konon, mereka dapat memiliki keris sakti tersebut selesainya melakukan suatu ritual yg sangat berat. Benarkah kisah ini? Sekali lagi, semuanya masih menjadi teka-teki yg sulit dicarikan jawabannya. Maturnuwun NamaPusaka : Keris Nogo Sosro / Naga Sasra. Dapur / Bentuk : Nogo Sosro / Naga Sasra. Pamor / Lambang / Filosofi : Kulit Semongko. Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan. Model Bilah Pusaka : Luk 13. Panjang Bilang-Gonjo Keris : 36 CM. Panjang Seluruh Keris : 42,5 CM. Asal Usul Pusaka : Dari Mpu Wesi Aji. - Belakangan ini sedang hangat pemberitaan tentang dikembalikannya Keris milik Pangeran Diponegoro dari Belanda. Tapi yang menjadi polemik dikalangan para pemerhati dan pecinta Tosan Aji adalah dhapur Keris yang dikembalikan tersebut ternyata berdhapur Nogo Sosro luk 11 kinatah emas kamarogan, bukan berdhapur Nogo Siluman. Padahal selama ini yang dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Keris milik Pangeran Diponegoro yang selalu menyertai beliau dalam setiap pertempuran melawan penjajah adalah Keris Kyai Nogo Siluman, bukan Keris Nogo Sosro, apalagi warangkanya ladrang yang tidak lazim digunakan untuk berperang. Setiap pemilik Keris memang bisa memberikan gelar apa saja untuk Keris miliknya sebagai bentuk rasa sayang atau kebanggaan terhadap Kerisnya. Jadi syah-syah saja jika Keris berdhapur Nogo Sosro diberi gelar Kyai Nogo Siluman. Contoh lain dari gelar Keris yang tidak sama dengan dhapurnya adalah Keris Kyai Carubuk milik Kanjeng Sunan Kalijogo yang konon justru berdhapur Balebang. Tapi jika kita melihat dari sisi fungsi/tuahnya, antara Keris Nogo Siluman dengan Keris Nogo Sosro tentu sangat jauh berbeda karena dari tujuan awal dibuatnya memang sudah berbeda. Tapi pada artikel kali ini kita tidak akan membahas tentang apakah Keris yang dikembalikan dari Belanda itu benar-benar Keris milik Pangeran Diponegoro atau bukan, tapi hanya akan membahas tentang ciri-ciri fisik dan tuah dari Keris Nogo Sosro, Nogo Rojo dan Nogo Siluman. Secara fisik, antara Keris Nogo Sosro dan Keris Nogo Rojo memang sangat mirip, yaitu bagian gandiknya berupa ukiran kepala Naga memakai mahkota lengkap dengan badan yang menghiasi sepanjang bilah Keris mengikuti luknya sampai ujung bilah. Ilustrasi Keris Nogo Sosro Yang membedakan dari Keris Nogo Sosro dan Keris Nogo Rojo hanya pada bentuk mahkotanya saja. Keris Nogo Sosro memakai mahkota Narpati seperti ikat kepala, sedangkan Keris Nogo Rojo memakai mahkota Raja lebih tinggi. Dari segi tuah juga tidak jauh berbeda karena keduanya sama-sama memiliki tuah untuk wibawa kekuasaan dan pengayoman. Ilustrasi Keris Nogo Rojo Tapi jika bicara soal Keris Nogo Siluman, tentu dari bentuk fisik dan tuahnya sudah berbeda jauh dengan Keris Nogo Sosro dan Keris Nogo Rojo. Bagian gandik Keris Nogo Siluman juga berbentuk kepala Naga memakai mahkota, tapi hanya sebatas leher saja, sedangkan badannya menghilang menyatu dengan bilah Keris. Itulah kenapa dinamakan Nogo Siluman, yaitu Naga yang bisa menghilang atau tersamar. Ilustrasi Keris Nogo Siluman Nama Nogo Siluman atau Nogo Seluman tersebut juga merupakan gambaran dari tuah Keris ini yang bisa membuat pemiliknya tidak terlihat oleh pandangan mata musuh atau tersamar layaknya siluman yang bisa menghilang atau berubah wujud. Sebetulnya tuah Keris Nogo Siluman tidak benar-benar membuat pemiliknya bisa menghilang, tapi hanya mengelabuhi atau menyamarkan penglihatan musuh saja sehingga keberadaanya tidak bisa terlihat oleh pandangan musuh. Selain itu, tuah Keris Nogo Siluman juga bisa menghingdarkan pemiliknya dari berbagai masalah. Oleh karena itulah Keris ini juga sering disebut sebagai Keris Pedhut kabut. Setiap nama dhapur Keris pasti memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan tuah dari Keris tersebut. Begitu juga Keris Nogo Siluman, Keris Nogo Sosro dan Keris Nogo Rojo, masing-masing memiliki makna yang juga menggambarkan fungsi atau peruntukannya. Jadi sangat kecil kemungkinannya jika Keris Nogo Sosro yang dibuat untuk wibawa kekuasaan dan pengayoman memiliki tuah seperti Keris Nogo Siluman. Keris Nogo Siluman memang sangat cocok menjadi piandel seorang pejuang seperti Pangeran Diponegoro yang menggunakan taktik perang gerilya. Karena tuah Keris ini memang bisa menyamarkan keberadaan beliau dan pasukannya dari pandangan musuh. Sedangkan tuah Keris Nogo Sosro adalah sebagai sarana untuk menunjang kekuasaan seorang Raja atau pemimpin dan untuk pengayoman. Jadi hampir tidak mungkin jika Keris Nogo Sosro atau Keris Nogo Rojo digunakan sebagai ageman untuk berperang karena fungsi atau tuahnya memang bukan untuk itu. Demikian sedikit informasi tentang perbedaan bentuk dan tuah Keris Nogo Sosro, Nogo Rojo dan Nogo Siluman yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya. Semoga bermanfaat Terima kasih Fl4KyM. 44 415 488 168 65 347 21 331 234

cara menggunakan keris nogo sosro